Aritmia adalah kondisi dimana detak jantung tidak beraturan – jantung dapat berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat. Kondisi tersebut dapat terjadi karena perubahan sistem elektrik jantung atau adanya korsleting di jantung. Hal ini membuat jantung memompa darah secara tidak efisien dan menyebabkan peredaran darah yang buruk di dalam tubuh. Aritmia dapat menyebabkan bertambahnya resiko gagal jantung dan stroke.

Pusat Aritmia di Rumah Sakit Bumrungrad, Bangkok, Thailand, dioperasikan oleh dokter-dokter ahli kardiologis berpengalaman yang memiliki spesialisasi dalam menangani detak jantung yang tidak beraturan dan juga elektrofisiologi. Dipimpin oleh Dr. Koonlawee Nademanee , seorang pelopor dalam bidang aritmia jantung dan juga elektrofisiologi.Tim kami menangani pasien dari Thailand dan juga dari seluruh penjuru dunia dengan berbagai macam prosedur teknologi yang mutakhir termasuk penggunaan obat, implan alat pacu jantung atau defibrillator, studi elektrofisiologi, dan ablasi kateter. Laboratorium Electrophysiology (EP Lab) yang saat ini dimiliki oleh Bumrungrad memiliki basis yang sama dengan salah satu fasilitas yang paling canggih dan paling sukses di Amerika 

Kebanyakan pasien yang memiliki Aritmia tidak sadar bahwa mereka memiliki kondisi tersebut; aritmia biasanya didiagnosa ketika pasien melakukan check-up kesehatan maupun ketika sedang melakukan perawatan penyakit lain. Memiliki sejarah keluarga adanya serangan jantung secara mendadak adalah sebuah faktor resiko aritmia.Beberapa pasien aritmia mungkin mengalami gejala berikut ini:

• Pusing
• Nafas terasa pendek
• Hilang kesadaran
• Rasa sakit di bagian dada
• Kepala terasa ringan
• Jatuh pingsan
• Jantung berdebar-debar

• Obat-obatan untuk mengontrol detak jantung
• Alat Pacu Jantung
• Kardioversi
• Terapi Ablasi
• Implan cardioverter defibrillator
• Laboratorium Elektrofisiologi Jantung – EP Lab

The Laboratorium Elektrofisiologi Jantung (EP Lab) di Bumrungrad, Bangkok, Thailand, menyediakan diagnosis dan juga pengobatan aritmia jantung (detak jantung yang tidak beraturan) atau abnormalitas di sistem elektrik jantung. Baca lebih lanjut

Meskipun kita tidak dapat mencegah semua jenis aritmia, Dr. Koonlawee mengatakan bahwa anda dapat mengurangi resiko personal anda dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

• Jangan merokok, kurangi stress, batasi konsumsi kopi juga alkohol secukupnya, atau bahkan tidak sama sekali;
• Miliki pola makan yang sehat;
• Berolahragalah secara rutin;
• Ikuti rekomendasi dokter anda untuk mengikuti check-up dan juga pemeriksaan secara rutin.

Ton, 30, pernah mengalami detak jantung yang berdetak cepat secara tiba-tiba, merasa cepat lelah dan sering pingsan. Tidak ada olahraga fisik yang mampu….

Dr. Koonlawee Nademanee
Dr. Koonlawee menyelesaikan Beasiswa Kardiologi di West Los Angeles VA Medical Center, UCLA, pada tahun 1980. Seoran pelopor di bidang aritmia jantung dan elektrofisiologi, Dr. Koonlaweemengembangkan salah satu dari pendekatan pertama yang sukses dalam ablasi fibrilasi atrial, yang oleh karenanya beliau telah mendapat pengakuan secara internasional. Beliau juga merupakan salah satu orang pertama yang dapat menjelaskan Sindrom Brugada, sebuah sindrom kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan dan banyak terjadi di Asia Tenggara, beliau juga mengembangkan terapi ablasi untuk pengobatan sindrom tersebut.

• Left Atrial Ablation of Atrial Fibrillation: Is the Fly in the Ointment a Silent Stroke? . Nademanee K.and Amnueypol M. (2012, June).
• Prevention of Ventricular Fibrillation Episodes in Brugada Syndrome by Catheter Ablation Over the Anterior Right Ventricular Outflow Tract Epicardium . Nademanee K., et al.(2011, March 14).
• Clinical Outcomes of Catheter Substrate Ablation for High-Risk Patients With Atrial Fibrillation .Nademanee K., et al.(2008, February 29).
• A New Approach for Catheter Ablation of Atrial Fibrillation: Mapping of the Electrophysiologic Substrate . Nademanee K., et al.(2004, June).